Minggu, 14 Maret 2010

Keajaiban di Seputar Cuci Mencuci

Ditulis oleh 齊爾長 pada 20-10-2009

deterjen-kimia”Kemasan setiap detergen pencuci pakaian selalu bertuliskan “baru”, ”disempurnakan”, ”unik”, dan diakui lebih baik daripada produk-produk sejenis. Apakah semua itu sesungguhnya sabun?”

Bukan. Detergen yang dimaksudkan di atas tidak sama dengan sabun, walaupun sabun juga detergen. Kata”detergen” yang berarti membersihkan sesuatu, berasal dari kata Latin adalah detergene yang berarti menghapus.

Setelah lebih dari dua ribu tahun menggunakan sabun, yang mudah dibuat, cukup dengan memasak abu kayu dengan lemak hewani (padahal kita tahu bahwa dasar ini kotor dan menjijikan), orang akhirnya menciptakan detergen sintesis, yang dalam banyak hal dapat bekerja lebih baik daripada sabun. Sekarang “deterjen” hanya digunakan untuk ramuan-ramuan bahan kimia tiruan yang sering mengambil ruang banyak sekali di toko-toko swalayan.

Semua detergen, termasuk sabun adalah surfaktan, senyawa kimia dengan keistimewaan dapat mempertemukan minyak dengan air. Kebanyakan kotoran melekat ke kulit, pakaian, perabot rumah tangga, perabotan makan, mobil kita berkat bantuan selaput berminyak yang lengket. Apabila kita dapat membujuk selaput minyak itu untuk bersedia ikut dengan air berarti lepaslah “lem” yang semula merekat kotoran ke kulit, pakaian dan sebagainya. Tetapi, semua botol dan kotak warna-warni di rak toko umumnya berisi sejumlah bahan kimima lain di samping surfaktan. Lalu, bagaimana tiap pabrik terus mengaku bahwa produk mereka berbeda atau lebih bik disbanding produk para pesaing?

Berikut ini daftar bahan yang mungkin berada di balik produk-produk pencuci pakaian, sabun, pembersih kaca, deterjen pencuci piring dan sebaginya sebagainya selain surfaktan. Lalu,bagaimana tiap pabrik terus mengakui bahwa produk mereka berbeda atau lebih baik dibandingkan produk para pesaing?

Berikut ini daftar bahan yang mungkin berada di balik produk-produk pencuci pakaian, sabun, pembersih kaca, detergen pencuci piring dan sebagainya selain surfaktan. Dan jangan melupakan unsure paling mahal di anatara semua tadi (iklan). Kita tahu bagaimana iklan untuk produk-produk tersebut.

Asam dan Alkali : Asam memudah kan pelepasan endapan mineral, sedangkan alkali berguna melawan kotoran berlemak dan berminyak. Sebagai contoh adalah asam asetat, asam sitrat, ammonia.

Agen Antimikroba : Untuk membasmi mikro-organisme penyebab penyakit. Sebagai contoh minyak pinus, trikloban, triklosan.

Agen antideposisi : Sesudah berhasil melepaskan kotoran, kita ingin kotoran-kotoran itu tidak kembali seperti semula. Sebagai contoh karboksimetil selulosa, polietilena glikol, natrium silikat.

Pengelantang : Menghilangkan noda dengan cara “memutihkan dn mencerahkan” pakaian Anda. Sebagai contoh natrium hipoklorit (chlorine bleach) natrium perbonat (colir safe bleach).

Anti sadah : Mengatasi kesadahan air yang mengurangi kinerja surfakan. Sebagai contoh Natrium karbonat (soda cuci), natrium tripolifosfat. Yang belakangan merupakan salah satu fosfat paling tidak disukai dalam detergen. Jika fosfat masuk ke saluran pembuangan rumah tangga kemudian ke sungai-sungai dan danau-danau nereka dapat merusak lingkungan dengan mengganggu keseimbangan ekologis. Fosfat menyebabkan ganging tumbuh berlimpah dan ketika air tidak mampu mendukung perluasan lebih lanjut, mereka mati. Gangang mati mengundang bakteri berpesta-pora, namun bakteri melahap oksigen, bangkai-bangkai ikan menjadikan pesta pora bakteri makin semarak, demikian seterusnya. Karena alasan ini fosfat tidak boleh lagi digunakan dalam detergen.

Penghambat korosi : Melindungi komponen-kompenen logam dalam mesin cuci atau perabotan masak. Sebagai contoh natrium silikat.

Enzim : Adalah bahan kimia alami yang mempercepat reaksi-reaksi kimia alami. Dalam produk pencuci mereka mempercepat penghancuran noda-noda tertentu, misalnya getah. Sebagai contoh adalah protese dan selulose.

Agen pelembut kain : Melembutkan bahan dan mengendalikan listrik statis. Contohnya adalah senyawa ammonium kuetener.

Pengharum : Menyembunyikan bau-bau dari semua bahan lainnya dan menjadikan kita mengira cucian kita menjadi “segar”, apapun artinya.

Pencerah Optik : Membuat pakaian Anda tampak lebih cemerlang dengan mengubah cahaya kuning atau cahaya ultra ungu yang tidak kelihatan menjadi cahaya kebiruan dan keputihan. Contohnya stilbena disulfanat.

Pengawet : Melindungi produk dari Oksidasi, hilangnya warna dan serangan bakteri. Contoh hidroksitoluena butilat, EDTA.

Pelarut : Agar semua bahan terlarut dalam produk berwujud cair. Contohnya etil alcohol, propilena glikol.

Agen pengendali dadih (suds) : Mengendalikan jumlah didih atau setidaknya mengusahakan agar tidak menjadi kerak. Contoh alkanolamida dan sabun.

Hidup di dunia cuci mencuci tidak sederhana ketika kita masih menggosok lemak kambing di campur abu kayu….


http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/keajaiban-di-seputar-cuci-mencuci/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+chem-is-try+%28Chem-Is-Try.Org+|+Situs+Kimia+Indonesia+|%29&utm_content=Yahoo!+Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar