Sabtu, 06 Maret 2010

Aturan Jari-jari Molekul

Ditulis oleh Taro Saito pada 11-10-2009

2.2 Faktor geometri yang menentukan ikatan dan struktur

f. Aturan jari-jari

Biasanya, energi potensial Coulomb total Ec senyawa ionik univalen MX diungkapkan dengan persamaan

senyawa univalen MX

NA adalah konstanta Avogadro, A konstanta Madelung dan R jarak antar ion. Menurut rumus ini, struktur dengan rasion A/R akan lebih stabil. Konstanta Madelung senyawa MX meningkat dengan meningkatnya bilangan koordinasi. Di pihak lain, akan menguntungkan menurunkan bilangan koordinasi untuk menurunkan nilai R dalam hal ukuran M kecil, agar kontak antara M dan X dapat terjadi lebih baik. Dalam kristal ionik, rasio rM dan rX dengan anion saling kontak satu sama lain dan juga berkontak dengan kation bergantung pada bilangan koordinasi.

Dalam bagian struktur yang terdiri hanya anion, anion membentuk koordinasi polihedra di sekeliling kation. Jari-jari anion rX adalah separuh sisi polihedral dan jarak kation di pusat polihedral ke sudut polihedral adalah jumlah jari-jari kation dan anion rX + rM. Polihedra dalam CsCl adalah kubus, struktur NaCl adalah oktahedral, dan ZnS adalah tetrahedral. Jarak dari pusat ke sudut polihedral adalah berturut-turut √3rX, √2 rX dan ½√6rX. Sehingga, rasio jari-jari kation dan anion adalah (√3rX-rX)/ rX = √3-1 = 732 untuk CsCl, (√2rX-rX)/ rX= √2-1 = 0.414 untuk NaCl, dan (½√6rX-rX)/ rX = ½√6-1 = 0.225 untuk ZnS ( Gambar 2.11).

Telah dijelaskan bahwa bilangan koordinasi menurun bila rasio jari-jari lebih kecil dari nilai yang diberikan sebab kation dan anion tidak bersentuhan satu sama lain, yang menyebabkan ketidakstabilan. Di lain pihak, bilangan koordinasi meningkat untuk kation yang lebih besar, yang akan meningkatkan rasio jari-jari. Namun demikian, hubungan antara bilangan koordinasi dan rasio jari-jari tidak sederhana. Misalnya, semua halida logam alkali mengadopsi struktur NaCl pada suhu normal kecuali cesium khlorida CsCl, cesium bromida CsBr dan cesium iodida CsI. Tidak dimungkinkan untuk menetapkan struktur ion dari rasio jari-jari bahkan untuk senyawa yang paling sederhana seperti alkali halida sekalipun. Namun, kecenderungan kualitatif bahwa ion yang lebih kecil cenderung berkoordinasi dengan lebih sedikit ion lawan biasanya benar.

rasio jari2 kation dan anion


http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/ikatan-dan-struktur/aturan-jari-jari-molekul/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+chem-is-try+%28Chem-Is-Try.Org+|+Situs+Kimia+Indonesia+|%29&utm_content=Yahoo!+Mail

Struktur Kristal Logam

Kata Kunci: , , ,
Ditulis oleh Taro Saito pada 09-10-2009

2.2 Faktor geometri yang menentukan ikatan dan struktur

d. Struktur kristal logam

Bila kita bayangkan atom logam sebagai bola keras, bila disusun terjejal di bidang setiap bola akan bersentuhan dengan enam bola lain (A). Bila lapisan lain susunan 2 dimensi ini diletakkan di atas lapisan pertama, pengepakan akan paling rapat dan strukturnya akan paling stabil secara energetik bila atom-atom logamnya diletakkan di atas lubang (B) lapisan pertama. Bila lapisan ke-3 diletakkan di atas lapisan ke-2, ada dua kemungkinan. Yakni, lapisan ke-3 (A) berimpit dengan lapisan pertama (A) atau lapisan ke-3 (C) tidak berimpit baik dengan (A) atau (B). Pengepakan jenis ABAB…- disebut heksagonal terjejal (hexagonally close-packed (hcp)) (Gambar 2.2), dan jenis ABCABC…-disebut kubus terjejal (cubic close-packed (ccp)) (Gambar 2.3). Dalam kedua kasus, setiap bola dikelilingi oleh 12 bola lain, dengan kata lain berbilangan koordinasi 12. Polihedral yang dibentuk dalam hcp adalah anti-kubooktahedral, dan dalam ccp adalah kubooktahedral.

susunan hcp bolasusunan ccp bola

Bila kisinya diiris di bidang yang berbeda, sel satuan ccp nampak berupa kisi kubus berpusat muka (face-centered cubic (fcc)), mengandung bola di setiap sudut kubus dan satu di pusat setiap muka ( Gambar 2.4). Sel satuan hcp adalah prisma rombohedral yang mengandung dua bola yang terletak pada posisi yang ditunjukkan di Gambar 2.5. Ada beberapa modus penyusunan lapisan yang berbeda dari hcp dan ccp normal, dan banyak contoh yang diamati.

ungkapan yang berbeda dari cpp
ungkapan yang berbeda dari hcp

Kisi dengan bola lain di pusat kisi kubus terdiri dari delapan bola adalah kisi kubus berpusat badan (body centered cubic lattice (bcc)), dan beberapa logam mengadopsi struktur ini. Rasio ruang yang terisi dalam kisi bcc lebih kecil dibandinkan rasio dalam susunan terjejal, namun selisihnya tidak banyak. Walaupun bola pusatnya secara formal berkoordinasi 8, pada dasarnya koordinasinya 14 karena ada 6 bola yang jaraknya hanya 15.5% lebih panjang dari 8 bola terdekat pertama. Namun, karena rasio ruang terisinya lebih kecil, struktur bcc sangat jarang muncul. Logam murni cenderung mengadopsi hcp atau ccp.

Dalam hcp dan ccp, terdapat lubang di antara bola-bola; yang dapat berupa lubang Oh yang dikelilingi oleh 6 bola atau lubang Td yang dikelilingi oleh 4 bola ( Gambar 2.6). (Oh dan Td adalah simbol simetri yang digunakan dalam teori grup). Dalam padatan ionik, bila anion dalam susunan hcp atau ccp, kation masuk di lubang-lubang ini.

lubang oktahedral dan tetrahedral


http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/ikatan-dan-struktur/struktur-kristal-logam/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+chem-is-try+%28Chem-Is-Try.Org+|+Situs+Kimia+Indonesia+|%29&utm_content=Yahoo!+Mail

Kimia Kehidupan Meraih Hadiah Nobel Kimia Tahun 2009

Kata Kunci: , ,
Ditulis oleh Masdin Mursaha pada 10-10-2009

new-face-006Hadiah Nobel kimia tahun ini telah dianugerahkan kepada para ilmuwan yang meneliti di bidang kimia kehidupan – translasi informasi DNA menjadi protein oleh ribosom.

Para pemenang – Venkatraman Ramakrishnan dari MRC Laboratory of Molecular Biology (LMB) di Cambridge, UK, Thomas Steitz dari Yale University, US, dan Ada Yonath dari Weizmann Institute of Science di Israel – menggunakan kristalografi sinar-X untuk menentukan struktur ribosom.

Ribosom merupakan sebuah sistem yang merubah informasi yang dikodekan dalam DNA menjadi sebuah protein. Informasi genetika DNA disalin kedalam RNA duta, yang selanjutnya digunakan oleh ribosom sebagai sebuah “buku resep” untuk membuat protein. Ribosom merupakan kompleks antara protein dan RNA yang sangat rumit dan memiliki dua bagian yaitu: subunit kecil, mengandung molekul RNA besar dan sekitar 32 protein, dan subunit besar, yang memiliki tiga RNA dan sekitar 46 protein. Kompleks ini secara keseluruhan mengandung ratusan ribu atom, sehingga penentuan strukturnya merupakan pekerjaan yang sangat berat.

Yonath mulai meneliti struktur ribosom diakhir tahun 1970an. Pada awalnya, dia mengkaji ribosom dari bakteri ekstremofil Geobacillus stearothermophillus, yang bisa bertahan hidup sampai pada suhu 75oC di sumber mata air panas, karena dia menganggap ini mungkin berarti bahwa ribosomnya lebih stabil. Dia mendapatkan hasil pertamanya di awal tahun 1980 – struktur 3D awal dari subunit besar – tetapi diperlukan waktu 20 tahun lagi sebelum seluruh struktur atom dari ribosom berhasil dipetakan.

Akan tetapi, ukurannya yang sangat kecil menjadikan penelitian ini sebagai tantangan kristalografi yang sangat besar. Salah satu permasalahan adalah bagaimana menentukan sudut fase apabila terdapat begitu banyak atom dalam molekul. Normalnya, ini dilakukan dengan merendam kristal dalam atom-atom berat seperti merkuri, tetapi dengan begitu banyaknya yang melekat ke ribosom maka lebih banyak informasi yang diperlukan. Steitz menemukan bahwa kita bisa menggunakan citra-citra mikroskop elektron dari ribosom untuk menentukan bagaimana ribosom ditata dalam kristal, dan data ini ditambah dengan data atom berat memungkinkan sudut fase ditentukan. Struktur kristal pertama yang dia temukan untuk subunit besar diterbitkan di tahun 1998, meskipun dengan resolusi yang rendah.

Pada saat yang bersamaan, penelitian Ramakrishnan tentang subunit kecil menunjukkan bahwa ribosom memiliki sebuah “mistar moekuler” yang memastikan bahwa RNA telah dikodekan dengan tepat. Ketiga struktur dipublikasikan di tahun 2000 yang akhirnya menunjukkan rincian yang cukup untuk memetakan lokasi dari semua atom ribosom – Steitz mempublikasikan subunit besar dari mikroorganisme Haloarcula marismortui dan Ramakrishnan dan Yonath mempublikasikan subunit kecil dari Thermus thermophilus.

Ketiganya juga telah menghasilkan struktur-struktur 3D yang menunjukkan bagaimana antibiotik terikat ke ribosom. Banyak antibiotik umum yang menyerang ribosom bakteri dan tidak menyentuh ribosom manusia, dan struktur-struktur ini sedang digunakan untuk mengembangkan antibiotik-antibiotik baru.

new-body-006

“Saya sangat berhutang budi kepada seluruh rekan-rekan yang brilian, para mahasiswa dan profesor yang bekerja di laboratorium saya karena sains memang merupakan sebuah bidang yang memerlukan banyak kerja sama,” kata Ramakrishnan. “Ide untuk mendukung penelitian dasar jangka panjang seperti yang ada di LMB benar-benar telah mengarah pada terobosan-terobosan, ribosom mulai menunjukkan urgensinya dalam kedokteran.”

“Menentukan struktur ribosom merupakan sebuah upaya besar dari biologi struktural dan kristalografi, dan ribosom merupakan kompleks protein tunggal terbesar yang telah berhasil dipecahkan sejauh ini,” kata Tony Wood, kepala kimia medisinal di Pfizer. “Ini memberikan pengetahuan mendasar tentang proses-proses yang penting dalam sintesis protein pada organisme hidup, dan mereka sangat pantas mendapatkan hadiah Nobel tersebut.”

Adapted from: chemistryworld

Sensor Pestisida Dari Kertas

Kata Kunci: , ,
Ditulis oleh Masdin Mursaha pada 09-10-2009

new-face-005Beberapa peneliti telah mengembangkan sebuah sensor berbasis kertas yang berubah warna secara otomatis untuk mendeteksi pestisida-pestisida organofosfat dan inhibitor acetylcholinesterase (AChE) lainnya dalam sampel makanan dan minuman. John Brennan dan rekan-rekannya di McMaster University Canada telah membuat suatu peranti bebas-reagen sederhana yang mendeteksi pestisida dalam jumlah nanomolar dalam waktu lima menit pada sampel-sampel seperti susu dan selada.

Kertas merupakan material yang sangat menarik untuk peranti analitik karena relatif murah, melimpah, dan dapat memindahkan fluida dengan kerja kapiler tanpa kekuatan eksternal. Fokus terbaru terhadap platform-platform diagnostik berbasis perubahan warna dan berbasis-kertas telah muncul karena platform-platform semacam ini bisa digunakan pada lokasi dimana sumberdaya yang ada terbatas.

Tim Brennan menggunakan AChE sebagai sebuah reporter karena dihambat oleh pestisida seperti organofosfat dan karbamat. “Organofosfat masih digunakan di negara-negara berkembang untuk penyemprotan tanaman-tanaman pertanian,” papar Brennan. “Sensor yang berbasis AChE memiliki potensi untuk pemeriksaan cepat organofosfat di lapangan.”

new-body-005
Perubahan warna yang didapatkan dengan menggunakan sensor berbasis kertas jelas merupakan bukti konsep penelitian diatas, dan terjadi dalam hitungan detik.

Print inkjet Piezoelektrik digunakan untuk mendeposisikan reagen-reagen pada dasar berbasis kertas untuk penyiapan penggunaan, sehingga reagen-reagen tambahan tidak diperlukan pada saat analisis. AChE dan sebuah substrat yang berubah warna, indofenil asetat (IPA), dijebak dalam dua zona terpisah pada potongan kertas 1 x 10 cm dengan menggunakan tautan-tautan silika yang berasal dari sol-gel biokompatibel, dengan enzim yang terjebak dalam zona pengindera dan IPA yang tersimpan dalam zona substrat.

Untuk menguji sebuah sampel, ujung sensor kertas ditempatkan dalam larutan sampel, yang mengalir melalui kerja kapiler ke zona pengindera dimana ia dibiarkan berikunbasi. Selanjutnya, ujung lainnya dari sensor dicelupkan kedalam air suling sehingga aliran dalam arah berlawanan menekan IPA dari zona substrat ke area pengindera. Disana, AChE menghidrolisis IPA, membentuk perubahan warna dari kuning ke biru. Intensitas warna biru yang diamati (baik dengan mata telanjang atau dengan kamera digital) berbanding terbalik dengan jumlah pestisida yang terdapat dalam sampel. Brennan mengatakan pendekatan aliran dua-arah ini sangat meningkatkan batas deteksi karena memungkinkan analit-analit berinkubasi dalam zona pengindera AChE sebelum IPA datang.

Tim peneliti ini menguji metode pada bahan makanan sesungguhnya seperti susu dan jus apel yang telah dibubuhi dengan pestisida dan ditemukan bahwa sensor berbasis kertas efektif dalam mendeteksi kontaminan. Ketika mereka menguji hapusan yang diambil dari apel yang disemprot dengan pestisida, hasil uji berbasis kertas sebanding dengan metode spektrometri massa konvensional.

“Uji kompetitif dimana analit berkurang, dan bukan meningkat, sinyal lazimnya masih kurang dieksplorasi untuk uji-uji berbasis kertas dibanding uji langsung,” kata Samuel Sia dari jurusan teknik biomedik Columbia University, US.

Para peneliti mengharapkan agar pendekatan mereka bisa digunakan untuk screening unsur-unsur runut dari pestisida dalam lingkungan dan sampel-smpel makanan di lapangan. Akan tetapi, walaupun peranti ini memiliki masa aktif yang sekurang-kurangnya satu bulan jika disimpan pada 4oC, Sia menekankan bahwa ini masih bisa menjadi batu sandungan pada beberapa situasi, karena penyimpanan pada 4oC “tidak layak pada kebanyakan tempat yang jaraknya jauh”.

Adapted from: chemistryworld

Kristal Ionik

Ditulis oleh Taro Saito pada 07-10-2009

2.2 Faktor geometri yang menentukan ikatan dan struktur

e. Kristal Ionik

Dalam kristal ionik, seperti logam halida, oksida, dan sulfida, kation dan anion disusun bergantian, dan padatannya diikat oleh ikatan elektrostatik. Banyak logam halida melarut dalam pelarut polar misalnya NaCl melarut dalam air, sementara logam oksida dan sulfida, yang mengandung kontribusi ikatan kovalen yang signifikan, biasanya tidak larut bahkan di pelarut yang paling polar sekalipun. Struktur dasar kristal ion adalah ion yang lebih besar (biasanya anion) membentuk susunan terjejal dan ion yang lebih kecil (biasanya kation) masuk kedalam lubang oktahedral atau tetrahedral di antara anion. Kristal ionik diklasifikasikan kedalam beberapa tipe struktur berdasarkan jenis kation dan anion yang terlibat dan jari-jari ionnya. Setiap tipe struktur disebut dengan nama senyawa khasnya, jadi struktur garam dapur tidak hanya merepresentasikan struktur NaCl tetapi juga senyawa lainnya. Tipe struktur-struktur utama senyawa padat dan contoh masing-masing tipe diberikan di Tabel 2.4.

tipe2 struktur kristal senyawa padat

Struktur garam dapur Natrium khlorida NaCl adalah senyawa khas yang dalam strukturnya anion Cl- disusun dalam ccp dan kation Na+ menempati lubang oktahedral (Oh) (Gambar 2.7). Setiap kation Na+ dikelilingi oleh enam anion Cl-. Struktur yang sama akan dihasilkan bila posisi anion dan kation dipertukarkan. Dalam hal ditukar posisinya, setiap anion Cl- dikelilingi oleh enam kation Na+. Jadi, setiap ion berkoordinasi 6 dan akan memudahkan bila strukturnya dideskripsikan sebagai struktur (6,6). Jumlah ion dalam sel satuan dihitung dengan menjumlahkan ion seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.7. Ion di dalam kubus dihitung satu, ion di muka kubus dibagi dua kubus, di sisi digunakan bersama empat kubus dan di pojok digunakan bersama oleh 8 kubus. Sehingga untuk struktur NaCl ada 4 ion Cl dalam sel satuan NaCl yang didapatkan dengan mengalikan jumlah ion dalam sel dengan satu, di muka dengan 1/2, dan di sisi dengan 1/4 dan disudut dengan 1/8. Jumlah ion Na dalam sel satuan juga 4 dan rasio jumlah Cl dan Na cocok dengan rumus NaCl.

struktur NACl

Cesium khlorida Cesium khlorida, CsCl, adalah struktur khas yang diberikan di Gambar 2.8. Ada satu ion Cs+ di pusat kubus dan delapan ion Cl- berada di sudut-sudut kubus. Sebaliknya, bahkan bila Cl- di pusat dan delapan Cs+ di sudut-sudut kubus, jumlah masing-masing ion tetap sama. Jadi, struktur ini dirujuk sebagai struktur (8, 8). Ada satu ion Cs+ dan satu ion Cl- dalam satu sel satuan cocok dengan rumus CsCl

struktur CsCl

Struktur zink blenda Zink blenda memiliki komposisi ZnS dan sel satuannya digambarkan di Gambar 2.9. Anion S2- tersusun dalam ccp dan kation Zn2+ menempati separuh lubang tetrahedral (Td). Dalam susunan ini, setiap kation berkoordinasi dengan empat anion, dan masing-masing anion dengan empat kation. Jadi zink blenda adalah struktur (4, 4). Ada masing-masing empat ion Zn2+ dan S2- dalam sel satuan dan rasio ini cocok dengan rumus ZnS.

strutur ZnS

Struktur fluorit Komposisi flourit adalah CaF2. Karena jumlah F- dua kali lebih banyak dari jumlah Ca2+, semua lubang tetrahedral dalam susunan ccp Ca2+ ditempati oleh F-, sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 2.10. Ada empat Ca2+ dan delapan F- dalam sel satuan, empat kali rumus empirisnya. Struktur anti-fluorit didapatkan dengan menukar posisi kation dan anion, dan struktur ini diadopsi misalnya oleh kalium oksida K2O.

struktur flourit


http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/ikatan-dan-struktur/kristal-ionik/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+chem-is-try+%28Chem-Is-Try.Org+|+Situs+Kimia+Indonesia+|%29&utm_content=Yahoo!+Mail

Metode Kimia untuk Deteksi Dini Gempa

Kata Kunci: ,
Ditulis oleh Masdin Mursaha pada 08-10-2009

new-face-004Ilmuwan di Stockholm University di Swedia telah mengembangkan sebuah metode baru untuk memprediksi gempa bumi dengan bantuan geokimia. Metode ini melibatkan pengukuran kandungan logam tertentu dalam air tanah, yang berubah sebelum dan setelah terjadinya sebuah gempa.

Tim penelitian yang ada dibalik penemuan ini, seperti diterbitkan dalam isu terakhir jurnal ilmiah Geology, dipimpin oleh Alasdair Skelton, profesor petrologi dan geokimia di Stockholm University. Anggota lain dari kelompok penelitian ini adalah Lillemor Claesson di departemen yang sama.

Gempa bumi menjadi ancaman bagi daerah-daerah dimana lempeng-lempeng benua bertemua seperti Jepang, Turki, Cina, California dan lain-lain. Yang menjadi permasalahan utama adalah sulitnya memprediksi gempa dengan cepat dan risiko-risiko di daerah-daerah yang rentan kena gempa ini. Kini Alasdair Skelton dan tim penelitiannya mengklaim bahwa kita bisa memprediksi getaran gempa dengan mengukur bagaimana kandungan logam dalam air tanah berubah.

Metode ini dikembangkan di Islandia, sebelum dan setelah terjadinya sebuah gempa besar (5,8 Skala Ritcher). Perairan Ice Age diambil sampelnya dari sebuah sumur dengan kedalaman 1,5 km di Islandia Utara dan dipantau selama 10 pekan sebelum dan satu tahun setelah gempa.

Puncak kandungan zat besi dan kromium, mangan, zink dan tembaga dideteksi pada 10, 5, 2, dan 1 pekan sebelum gempa bumi. Setelah getaran gempa, kadar logam-logam ini kembali menjadi normal. Perbandingan dengan penelitian-penelitian eksperimental menandakan bahwa zat-zat kimia ini dilarutkan dari batuan sekitarnya, tetapi pada suhu yang lebih tinggi dan dengan demikian lebih dalam di kerak bumi. Migrasi upward (keatas) dari air yang mengandung zat kimia ini ke stasiun pengambilan sampel penelitian bisa disebabkan oleh perubahan-perubahan permeabilitas kerak bumi, yang disebabkan oleh akumulasi energi sebelum gempa bumi.

Alasdair Skelton menganggap bahwa sekaranglah saatnya untuk menguji apakah pengamatan-pengamatan dari Islandia ini sejalan dengan pengamatan dan pengukuran di daerah-daerah yang rentan gempa lainnya.

“Jadi kimia perairan bisa menjadi sebuah sarana yang dapat membantui kita memprediksi gempa. Beberapa saat setelah gempa, kami mendeteksi peningkatan kadar zat kimia dengan cepat untuk berbagai unsur dan isotop. Kami menginterpretasi perubahan-perubahan ini sebagai tanda cepatnya perubahan permeabilitas zona patahan selama siklus gempa, dengan salah satu reservoir tertutup, sedangkan yang lainnya terbuka,” kata Alasdair Skelton.

Adapted from: physorg.com

Meningkatkan Aktivitas Katalis

Kata Kunci: europium, katalis
Ditulis oleh Awan Ukaya pada 06-03-2010

Meningkatkan aktifitas katalitisPengurangan reaktifitas oksigen pada katalis dapat meningkatkan produksi hidrogen dari oksidasi metan, klaim para ilmuwan Cina.

Oksidasi parsial dari metan menghasilkan syngas (gabungan CO/H2) dan merupakan alternatif yang atraktif bagi bahan bakar minyak. Namun, proses ini muncul secara simultan dengan oksidasi total metan yang tidak menghasilkan H2 secara langsung dan juga melepaskan panas yang membentuk hot-spot pada katalis yang tidak aktif atau memusnahkan mereka, jelas Guanzhong Lu pada East China University of Science and Technology, Shanghai, Cina.

Lu dan para koleganya menemukan bahwa reaktifitas atom – atom oksigen pada katalis menentukan apakah oksidasi total atau parsial saja yang berlangsung. Penambahan ion – ion europium kedalam struktur katalis membuat ikatan yang kuat yang mencegah ato – atom oksigen bereaksi dan lebih banyak hidrogen yang dihasilkan.

Ikatan yang kuat dari metal – oksigen dihasilkan dari produksi hidrogen langsung

‘Kita terkesima akan temuan yang mana hidrogen dapat dihasilkan secara langsung selama katalis oksida europium-doped,’ kata Lu. ‘Hal ini akan engarahkan pada penggunaan yang lebih baik dari metan; menurunkan biaya gas alami, yang dapat mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar minyak,’ tambahnya.

Stuart Taylor, seorang ahli pada katalis heterogen bagi oksidasi selektif pada Universitas Cardiff, berkomentar bahwa ‘Formasi hidrogen langsung dari oksidasi metan parsial sangatlah diinginkan, tetapi untuk memperoleh hasil yang tinggi, produk yang kurang stabil dari oksidasi yang lebih secara termodinamika haruslah dikontrol.’

Lu menambahkan bahwa faktor kunci yang mengontrol perpindahan dari parsial ke oksidasi total belumlah diketemukan pemecahannya dan kelompok ini berencana untuk menyelidiki desain katalis lebih lanjut.